Perlengkapan Polisi dan Tanggung Jawab

Perlengkapan polisi sangat penting untuk penegakan hukum yang efektif. Misalnya, kendaraan dan aksesorinya diperlukan untuk melacak penjahat. Senjata radar diperlukan untuk menegakkan peraturan ngebut. Juga, sidik jari tidak dapat dilakukan tanpa persediaan yang tepat.

Dalam hal pengendalian kriminal dan kerusuhan, peralatan seperti senjata, taser, dan semprotan merica sering digunakan. Namun, kepala departemen kepolisian tahu bahwa mereka harus melatih pasukan mereka untuk menggunakan perlengkapan ini dengan Bimbel Akpol hati-hati atau mereka dapat dipaksa untuk menanggung hubungan masyarakat yang tegang dan potensi tuntutan hukum.

Pada tahun 2004, setelah Boston Red Sox memenangkan Seri Dunia, polisi dipekerjakan untuk pengendalian massa di sekitar Fenway Park. Sayangnya, seorang petugas menembakkan pistol semprot merica dan peluru mengenai mata Victoria Snelgrove, seorang mahasiswa Emerson College, dan membunuhnya. Siswa dilaporkan tidak menimbulkan bahaya pada saat kejadian. Dia digambarkan dengan senang hati memberikan tos kepada teman-temannya pada saat itu – sebuah fakta yang menambah bobot emosional pada cerita dalam opini publik.

Cerita tersebut menarik perhatian nasional dan Departemen Kepolisian Boston dipaksa untuk menerima tanggung jawab atas kematian tersebut. Insiden tersebut menarik perhatian akan pentingnya melatih petugas untuk menangani peralatan mereka yang berpotensi mengancam dengan hati-hati dan mengetahui kapan harus menggunakannya.

Ini bukan pertama kalinya polisi dituduh menggunakan kekuatan berlebihan. Salah satu kasus paling terkenal yang melibatkan kebrutalan polisi adalah pemukulan terhadap Rodney King. King tertangkap ngebut oleh petugas polisi Los Angeles. Dia kemudian dipukuli dan disetrum secara brutal. Seorang pengamat menangkap sebagian besar peristiwa tersebut dalam video dan rekamannya disiarkan ke seluruh dunia. Hasilnya adalah mimpi buruk hubungan masyarakat bagi Departemen Kepolisian Los Angeles dan meningkatkan ketegangan dalam hubungan ras.

Bahkan hingga saat ini masih ada kontroversi mengenai perlengkapan polisi seperti apa yang harus dimiliki petugas untuk melakukan tugasnya. Di Smith College di North Hampton, mahasiswa Massachusetts memprotes ketika polisi kampus diberi dana untuk membeli pistol. Mahasiswa merasa bahwa tingkat kesalahan kampus tidak menjamin petugas polisi memiliki senjata. Universitas dipaksa untuk melihat situasi di bawah pengawasan publik.

Pelajarannya di sini adalah bahwa aparat penegak hukum memang membutuhkan peralatan untuk melindungi masyarakat dan diri mereka sendiri, tetapi mereka harus dilatih dengan baik untuk melakukannya. Mereka tidak hanya harus tahu cara menangani peralatan, tetapi mereka juga harus dilatih untuk menangani emosi mereka di bawah tekanan.

 

 

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *